Tuesday, November 30, 2010

I Finally Find Someone (Bryan Adams & Barbara Streisen)

I finally found someone
That knocks me off my feet
I finally found the one
That makes me feel complete
It started over coffe
We strated out as friends
It's funny how from simple things
The best things begin

This time is different
And it's all because of you
It's better than it's ever been
'Cause we can talk it though
My favouite line was
"Can I call you sometime"
It's all you had to say
To take my breath away 

This is it, oh I finally found someone
Someone to share my life
I finally found the one
To be with every night
'Cause whatever I do
It's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone

Did I keep you waiting? I didn't mind
I apologise, baby that's fine
I would wait forever just to know you were mine

You know I love your hair
Are you sure it looks right?
I love what you wear
Isn't it too tight?
You're exceptional
I can't wait for the rest of my life

This is it, oh I finally found someone
Someone to share my life
I finally found the one
To be with every night
'Cause whatever I do
It's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone
And whatever I do
It's just got to be you
My life has just begun
I finally found someone

The Long and Winding Road (George Benson)

The long and winding road
That leads to your door
Will never disappear
I've seen that road before
It always leads me here
Lead me to you door

The wild and windy night
That the rain washed away
Has left a pool of tears
Crying for the day
Why leave me standing here
Let me know the way

Many times I've been alone
And many times I've cried
Any way youll never know
The many ways I've tried

But still they lead me back
To the long winding road
You left me standing here
A long long time ago
Don't leave me waiting here
Lead me to your door

But still they lead me back
To the long winding road
You left me standing here
A long long time ago
Don't leave me waiting here
Lead me to your door
Yeah, yeah, yeah, yeah

Friday, November 19, 2010

Casiopea

Casiopea , band asal Jepang yg bermain di jalur Jazz Fusion pada tahun 1979 merilis album perdana mereka yg diberi title Casiopea. Casiopea berdiri pada tahun 1976 yg dimotori oleh Issei Noro (gitar) dan Tetsuo Sakurai (bass). Setahun kemudian tepatnya 1977, Minoru Mukaiya (keyboard) dan Takashi Sasaki (drum) bergabung. Akira Jimbo (drums) sendiri baru bergabung dengan Casiopea pada tahun 1980 menggantikan Takashi Sasaki. Pada album perdana mereka tersebut ada 8 komposisi yang dihadirkan & juga menghadirkan musisi pendukung seperti Randy Brecker (Trumpet), Michael Brecker (Tenor Sax), David Sanborn (Alto Sax) dan Tomato Strings. Delapan komposisi di dalam album Casiopea yaitu : Time Limit, Tears of The Star, Space Road, Midninght Rendezvouz, Far Away, Swallow, Dream Hill dan Black Joke. Seluruh komposisi di album ini di tulis dan diaransemen oleh Issei Noro. Proses rekaman album ini dilakukan di Studio A, Tokyo Jepang sejak Desember 1978 hingga Maret 1979. Album ini dirilis cetak ulang kembali pada tahun 1986 melalui Alfa records Inc Japan yg di distribusikan oleh Pony Canyon.

Time Limit, komposisi ini mengingatkan saya ketika saya nonton mereka secara live tahun 2002 di Jepang dengan mereka tampil dengan formasi Issei Noro(gitar), Minoru Mukaiya (keyboard), Yoshihiro Naruse (bass), dan Akira Jimbo (drums). Komposisi yg mencoba mendeskripsikan atmosfir balap mobil di sirkuit, dibuka dengan intro awal ketukan drums. Pada lagu tesebut sinkopasi (upnote) dan stacato (shortnote) dipakai bersamaan pada komposisi tsb. Tetsuo Sakurai bermain nada-nada rapat dengan bass-nya. Komposisi ini juga diperkaya dengan tiupan trumpet Randy Brecker, Michael Brecker menggunakan Tenor Sax dan David Sanborn menggunakan Alto Sax.

Tear of The Star, komposisi dengan tempo slow, dihiasi tiupan saxophone Michael Brecker , Issei Norro bereksplorasi dgn gitarnya.

Space Road, komposisi ini memberikan sound-sound futuristik, cepat, Minoru Mukaiya & Issei Noro saling mengisi sound-sound yg ada.

Midnight Rendezvous, komposisi ini menghadirkan tomato strings.

Far Away, komposisi yg kembali menghadirkan tomato strings, basic awal sound ini mungkin yg mengilhami lahirnya komposisi Asayake.

Swallow, komposisi dengan beat-beat fusion yg menghentak, patah-patah, cepat, Minoru Mukaiya bereksplorasi dengan synthesizer dan tuts-tuts nya. Ada sedikit solo drums yg dimainkan Takashi Sasaki.

Dream Hill, komposisi dengan tempo medium yg di isi oleh vokal bahasa jepang & senandung nya Issei Noro.

Black Joke, komposisi ini menghadirkan Michael Brecker, Randy Brecker juga David Sanborn, masih dengan beat-beat menghentak khas casiopea.

image

Formasi Casiopea & musisi yg mendukung serta peralatan yg digunakan pada album ini adalah :
Issei Noro : Electric & Acoustic Guitar.
Minoru Mukaiya : Electric & Acoustic Piano, Synthesizers, Yamaha DX-1, Vibe.
Tetsuo Sakurai Electric Bass.
Takashi Sasaki : Drums.
Randy Brecker : Trumpet
Michael Brecker : Tenor Sax
David Sanborn : Alto Sax
Strings : Tomato Strings

 

Website Casiopea : http://www.casiopea.co.jp/


Sumber : http://jajangmarkoni.blogdetik.com/casiopea-adalah/

Emerald : Bermula Dari Ajang Festival

image Emerald terbentuk pada tahun 1986, beranggotakan Iwang Noorsaid (keyboard); Morgan Sigarlaki (gitar); Ricky Jo (vokal); Roedyanto (bass); Yayank (drum). Dengan mengusung fusion jazz, band ini terkenal ditahun 1980 sampai 1990an. Beberapa album yang telah dikeluarkan diantaranya “Karapan Sapi” (1989); “Baralek Gadang” (1991) dan “Marunda” (1994).

Prestasi dari band ini sudah tidak diragukan lagi, dengan jajaran nama yang sudah tidak diragukan lagi keahlian bermusiknya. Seperti Iwang Noorsaid dengan prestasi The Best Keyboard player LMC (Light Music Contest) 1986 se-Jakarta, LMC 1986 se-Indonesia dan Band Explosion 1988 di Jepang. Sementara Morgan, yang belajar gitar sejak kecil dengan prestasi The Best Performance Guitar Yamaha Light Music Contest se Jakarta 1986.

Ada pun Roedyanto, mulai belajar musik di Yasmi pada tahun 1973 (umur 10 tahun), pernah bergabung dengan Bulungan band, Jopie Item, Rahwana dan juga  Orkes Telerama di TVRI.The Best Bassist pd LMC 1986 dan Final Band explosion Asia-Oceania 1988 di Hongkong.

Juni Zairin (Yayank) mulai berkarir pada tahun 1983 dan pernah bergabung dengan Blaf, Sere’s, Rahwana dan Black Fantasy. Ricky yohannes (vokal) belajar teknik vokal dengan bapak N Simanungkalit dan pernah bergabung dengan Gold Finger, Splash, Mahameru serta pernah menjadi juara 2 pop singer DKI thn 1980, juara 1 dan penampilan terbaik bintang radio/tv DKI remaja tahun 1983, dan juara 3 dan penampilan terbaik bintang radio/tv nasional tahun 1983.

Sedang dengan Emerald sendiri, meraih prestasi di antaranya juara pertama LMC 1986, Grand Prix Winner 1986, Grand Prix Winner 1988, Asia Oceania Hongkong 1988, Silver Grand Prize - Asia Oceania World Final Japan 1988, band favorite dan the best performance (vokal & drum) - Sumitomo Festival Japan 1993.

Perjalanan Emerald Band di LMC 86 dan Band Explosion 88 

Terbentuknya Emerald Band pada pertengahan 1986, sebetulnya ditujukan untuk mengikuti event "Light Music Contest" (LMC). Formasi awal terdiri dari tiga personel yakni Iwang Noorsaid (keyboard), Inang Noorsaid (drum) dan Roedyanto (bas), sementara untuk posisi gitar masih kosong. Dalam sebuah kesempatan, saat mereka bertiga makan di Jalan Sabang, tanpa disengaja bertemu dengan Morgan Sigarlaki, Morgan  kemudian diajak untuk bergabung untuk posisi gitaris. Moment berharga pertemuan di Jalan Sabang, oleh Emerald dijadikan sebuah lagu bertitel "Journey to Sabang Street".

Proses latihan menjelang LMC 1986 begitu singkat, sekalipun demikian  berhasil menjadi Juara 1 dalam LMC 1986 dengan mem bawakan komposisi "Meet at Peacock". Sebagai informasi, Final LMC 86 di ikuti oleh 11 band se-Indonesia. Sayang, Emerald dengan formasi Iwang Noorsaid, Inang Noorsaid, Roedyanto dan  Morgan Sigarlaki hanya bertahan selama 10 bulan,  karena Inang selanjutnya bergabung  dengan Wongemas yang pada saat itu mewakili Indonesia untuk tampil di North Sea Jazz  Festival 1987 di Belanda.
Tahun 1988, Cendy Luntungan turut memperkuat Emerald untuk posisi drums. Ditahun yang sama,  Emerald kembali mengikuti event garapan produsen alat musik, Yamaha, yang  pada tahun itu berubah nama menjadi Band  Explosion (sebelumnya LMC). Dalam ajang tersebut, Emerald menyabet Juara 1 Band Explosion 88 tingkat Nasional, dengan menyabet The Best Keyboard dan Drums.

Sukses ditingkat nasional, Emerald ditunjuk sebagai wakil Indonesia untuk Final "Band Explosion" wilayah Asia  Oceania yang diadakan di Hongkong.  Emerald kembali menyabet The Best Bassist dan Drums.  Untuk wilayah Asia Oceania, selain Emerald ada 2 band lagi yang melaju ke World Final Band Explosion 88 di Jepang yaitu Janz dari Australia dan Demes Band dari Hongkong.

World Final Band Explosion 88 di Jepang direncanakan digelar 24 Nopember 1988 tetapi dikarenakan kaisar Hirohito sakit (akhirnya meninggal dunia), maka panitia mengundurkan waktu pelaksanaan menjadi tanggal 12 Februari  yang digelar  di studio Fuji TV. World Final Band Explosion diikuti oleh 21 band dari 12 negara, yaitu diantaranya seperti Janz (Australia), Demes (Hongkong), Giraffe (USA), Ghoa Concept (Jerman), Salt Peanuts dan Who's Who (Jepang), Brazil,Argentina, Belanda, Rusia, Italia,dll.

Perjalanan Emerald Band mengikuti World Final Band Explosion diawali pada tanggal 8 Februari 1989 Emerald tiba di Tokyo, kemudian sehari kemudian (tanggal 9 Februari 1989) Emerald latihan di Yamaha Studio, termasuk Check Sound.Selanjutnya,  12 Februari 1989 Emerald mengikuti Technical Meeting, Gladi Resik dan Pengambilan nomer  undian, Emerald mendapatkan nomer 8, ada 2 stage yaitu stage A untuk nomer ganjil dan  Stage B untuk nomer genap. Emerald akan tampil di stage B.

Tanggal 12 Februari 1989, Jam 1 siang waktu setempat, acara World Final Band Explosion dimulai. Emerald membawakan komposisi "Karapan Sapi" yang berdurasi kurang lebih sekitar 6 menit. Lagu ini digarap dengan komposisi fusion etnik, seolah menggambarkan suasana "balapan sapi" di Madura. Komposisi "Karapan Sapi" memang unik, misalkan terdapat solo  instrument,  seperti Keyboard, Guitar, Drums dan  ditutup dengan Bass. Uniknya lagi, ditembang ini disisipkan suara khasnya sapi, embooooo. Begitu lagu "Karapan Sapi"  selesai dimainkan penonton memberikan applause yang luar biasa. Tidak hanya itu, sejumlah penonton malah ada yang  menyanyikan refrain lagu "Karapan Sapi" berulang-ulang.

Penampilan Emerald diajang World Final Band Explosion sukses, tak heran setelah itu Emerald diwawancarai Fuji TV.  Band dari negara lain juga turut memberikan selamat kepada Emerald. Beberapa gitaris mendekati Morgan Sigarlaki untuk minta diajarkan memainkan melodi gitar pada komposisi "Karapan Sapi".

Emerald menyabet Silver Grand Prize, dengan menempatkan dua personelnya meraih gelar The Best Keyboardist, Iwang Noorsaid, dan The Best Drummer, Cendy Luntungan. Sementara, untuk The Best Guitar pemenangnya adalah grup Ghoa Concept dari Jerman, kemudian The Best Bassist pemenangnya adalah grup Giraffe dari USA, The Best Vocal pemenangnya adalah grup Janz dari Australia, dan Band Favorit diraih  Who's Who dari Jepang.  Kelompok musik Giraffe dari USA meraih Juara II, dan Janz dari Australia meraih Juara I.

Setelah penerimaan penghargaan, Emerald Band (Iwang Noorsaid, Roedyanto, Morgan Sigarlaki dan Cendy Luntungan) menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua penonton yang hadir berdiri dan memberi hormat pada saat Emerald menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Comeback Di 2009

Setelah cukup lama vakum, dengan formasi Ricky Johannes (vokal), Edwin Saladin (keyboard), Morgan Sigarlaki (gitar), Roedyanto (bas), dan Juni Zairin atau Yayank (drum), Emerald kembali dengan album The Best Of Emerald di tahun 2009. Album ini berisikan tujuh lagu terbaik Emerald yang sudah diaransemen ulang ditambah tiga lagu baru, yaitu Tidak .. Tidak .. Tidak, Let All The Way It Is dan Kosong Hati. (wartajazz/Jonny Herbart, for Indonesiantunes.com)

Sumber : http://www.indonesiantunes.com/emerald/profile/

Emerald – Pasti Dapat

image Langkah-langkahku
semakin berat berjalan
Hari-hariku
semakin jauh tertinggal
Ternyata
aku belum juga sampai
di puncak citaku
yang kujanjikan
Namun begitu
ku takkan pernah mengalah
Karena kupikir
semua kan tercapai jua
Selalu
ilusiku berkata
Kejarlah anganku
jangan kau ragu
Yakinlah kau pasti
mendapatkannya
Reff.
Aku tahu pasti
suatu saat nanti
Anganku yang ada
kan hadir di sini
Aku tahu pasti
suatu hari nanti
Aku pasti dapat
apa yang kucari