Friday, November 19, 2010

Emerald : Bermula Dari Ajang Festival

image Emerald terbentuk pada tahun 1986, beranggotakan Iwang Noorsaid (keyboard); Morgan Sigarlaki (gitar); Ricky Jo (vokal); Roedyanto (bass); Yayank (drum). Dengan mengusung fusion jazz, band ini terkenal ditahun 1980 sampai 1990an. Beberapa album yang telah dikeluarkan diantaranya “Karapan Sapi” (1989); “Baralek Gadang” (1991) dan “Marunda” (1994).

Prestasi dari band ini sudah tidak diragukan lagi, dengan jajaran nama yang sudah tidak diragukan lagi keahlian bermusiknya. Seperti Iwang Noorsaid dengan prestasi The Best Keyboard player LMC (Light Music Contest) 1986 se-Jakarta, LMC 1986 se-Indonesia dan Band Explosion 1988 di Jepang. Sementara Morgan, yang belajar gitar sejak kecil dengan prestasi The Best Performance Guitar Yamaha Light Music Contest se Jakarta 1986.

Ada pun Roedyanto, mulai belajar musik di Yasmi pada tahun 1973 (umur 10 tahun), pernah bergabung dengan Bulungan band, Jopie Item, Rahwana dan juga  Orkes Telerama di TVRI.The Best Bassist pd LMC 1986 dan Final Band explosion Asia-Oceania 1988 di Hongkong.

Juni Zairin (Yayank) mulai berkarir pada tahun 1983 dan pernah bergabung dengan Blaf, Sere’s, Rahwana dan Black Fantasy. Ricky yohannes (vokal) belajar teknik vokal dengan bapak N Simanungkalit dan pernah bergabung dengan Gold Finger, Splash, Mahameru serta pernah menjadi juara 2 pop singer DKI thn 1980, juara 1 dan penampilan terbaik bintang radio/tv DKI remaja tahun 1983, dan juara 3 dan penampilan terbaik bintang radio/tv nasional tahun 1983.

Sedang dengan Emerald sendiri, meraih prestasi di antaranya juara pertama LMC 1986, Grand Prix Winner 1986, Grand Prix Winner 1988, Asia Oceania Hongkong 1988, Silver Grand Prize - Asia Oceania World Final Japan 1988, band favorite dan the best performance (vokal & drum) - Sumitomo Festival Japan 1993.

Perjalanan Emerald Band di LMC 86 dan Band Explosion 88 

Terbentuknya Emerald Band pada pertengahan 1986, sebetulnya ditujukan untuk mengikuti event "Light Music Contest" (LMC). Formasi awal terdiri dari tiga personel yakni Iwang Noorsaid (keyboard), Inang Noorsaid (drum) dan Roedyanto (bas), sementara untuk posisi gitar masih kosong. Dalam sebuah kesempatan, saat mereka bertiga makan di Jalan Sabang, tanpa disengaja bertemu dengan Morgan Sigarlaki, Morgan  kemudian diajak untuk bergabung untuk posisi gitaris. Moment berharga pertemuan di Jalan Sabang, oleh Emerald dijadikan sebuah lagu bertitel "Journey to Sabang Street".

Proses latihan menjelang LMC 1986 begitu singkat, sekalipun demikian  berhasil menjadi Juara 1 dalam LMC 1986 dengan mem bawakan komposisi "Meet at Peacock". Sebagai informasi, Final LMC 86 di ikuti oleh 11 band se-Indonesia. Sayang, Emerald dengan formasi Iwang Noorsaid, Inang Noorsaid, Roedyanto dan  Morgan Sigarlaki hanya bertahan selama 10 bulan,  karena Inang selanjutnya bergabung  dengan Wongemas yang pada saat itu mewakili Indonesia untuk tampil di North Sea Jazz  Festival 1987 di Belanda.
Tahun 1988, Cendy Luntungan turut memperkuat Emerald untuk posisi drums. Ditahun yang sama,  Emerald kembali mengikuti event garapan produsen alat musik, Yamaha, yang  pada tahun itu berubah nama menjadi Band  Explosion (sebelumnya LMC). Dalam ajang tersebut, Emerald menyabet Juara 1 Band Explosion 88 tingkat Nasional, dengan menyabet The Best Keyboard dan Drums.

Sukses ditingkat nasional, Emerald ditunjuk sebagai wakil Indonesia untuk Final "Band Explosion" wilayah Asia  Oceania yang diadakan di Hongkong.  Emerald kembali menyabet The Best Bassist dan Drums.  Untuk wilayah Asia Oceania, selain Emerald ada 2 band lagi yang melaju ke World Final Band Explosion 88 di Jepang yaitu Janz dari Australia dan Demes Band dari Hongkong.

World Final Band Explosion 88 di Jepang direncanakan digelar 24 Nopember 1988 tetapi dikarenakan kaisar Hirohito sakit (akhirnya meninggal dunia), maka panitia mengundurkan waktu pelaksanaan menjadi tanggal 12 Februari  yang digelar  di studio Fuji TV. World Final Band Explosion diikuti oleh 21 band dari 12 negara, yaitu diantaranya seperti Janz (Australia), Demes (Hongkong), Giraffe (USA), Ghoa Concept (Jerman), Salt Peanuts dan Who's Who (Jepang), Brazil,Argentina, Belanda, Rusia, Italia,dll.

Perjalanan Emerald Band mengikuti World Final Band Explosion diawali pada tanggal 8 Februari 1989 Emerald tiba di Tokyo, kemudian sehari kemudian (tanggal 9 Februari 1989) Emerald latihan di Yamaha Studio, termasuk Check Sound.Selanjutnya,  12 Februari 1989 Emerald mengikuti Technical Meeting, Gladi Resik dan Pengambilan nomer  undian, Emerald mendapatkan nomer 8, ada 2 stage yaitu stage A untuk nomer ganjil dan  Stage B untuk nomer genap. Emerald akan tampil di stage B.

Tanggal 12 Februari 1989, Jam 1 siang waktu setempat, acara World Final Band Explosion dimulai. Emerald membawakan komposisi "Karapan Sapi" yang berdurasi kurang lebih sekitar 6 menit. Lagu ini digarap dengan komposisi fusion etnik, seolah menggambarkan suasana "balapan sapi" di Madura. Komposisi "Karapan Sapi" memang unik, misalkan terdapat solo  instrument,  seperti Keyboard, Guitar, Drums dan  ditutup dengan Bass. Uniknya lagi, ditembang ini disisipkan suara khasnya sapi, embooooo. Begitu lagu "Karapan Sapi"  selesai dimainkan penonton memberikan applause yang luar biasa. Tidak hanya itu, sejumlah penonton malah ada yang  menyanyikan refrain lagu "Karapan Sapi" berulang-ulang.

Penampilan Emerald diajang World Final Band Explosion sukses, tak heran setelah itu Emerald diwawancarai Fuji TV.  Band dari negara lain juga turut memberikan selamat kepada Emerald. Beberapa gitaris mendekati Morgan Sigarlaki untuk minta diajarkan memainkan melodi gitar pada komposisi "Karapan Sapi".

Emerald menyabet Silver Grand Prize, dengan menempatkan dua personelnya meraih gelar The Best Keyboardist, Iwang Noorsaid, dan The Best Drummer, Cendy Luntungan. Sementara, untuk The Best Guitar pemenangnya adalah grup Ghoa Concept dari Jerman, kemudian The Best Bassist pemenangnya adalah grup Giraffe dari USA, The Best Vocal pemenangnya adalah grup Janz dari Australia, dan Band Favorit diraih  Who's Who dari Jepang.  Kelompok musik Giraffe dari USA meraih Juara II, dan Janz dari Australia meraih Juara I.

Setelah penerimaan penghargaan, Emerald Band (Iwang Noorsaid, Roedyanto, Morgan Sigarlaki dan Cendy Luntungan) menyanyikan lagu Indonesia Raya, semua penonton yang hadir berdiri dan memberi hormat pada saat Emerald menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Comeback Di 2009

Setelah cukup lama vakum, dengan formasi Ricky Johannes (vokal), Edwin Saladin (keyboard), Morgan Sigarlaki (gitar), Roedyanto (bas), dan Juni Zairin atau Yayank (drum), Emerald kembali dengan album The Best Of Emerald di tahun 2009. Album ini berisikan tujuh lagu terbaik Emerald yang sudah diaransemen ulang ditambah tiga lagu baru, yaitu Tidak .. Tidak .. Tidak, Let All The Way It Is dan Kosong Hati. (wartajazz/Jonny Herbart, for Indonesiantunes.com)

Sumber : http://www.indonesiantunes.com/emerald/profile/

0 comments: